Rio dan Nanda, karyawan Rumah Makan Rita jembatan Pangkalan
Kerinci, sangat terkejut, ketika mendengar dan melihat sambaran petir
yang sangat kuat, tepat dibawah sebatang pohon dipingiringan sungai
kampar, yang tidak begitu jauh dari rumah makan tempat mereka bekerja.
Waktu itu, minggu (27/10) sore hujan lebat yang disertai petir mengguyur
Pangkalan Kerinci.
Karena penasaran, keduanya pun langsung menuju tempat petir menyambar tersebut. Alangkah kagetnye kedua pemuda ini, saat melihat dua sosok tubuh terbaring dibawah pohon dipinggiran sungai kampar. Keduanya merupakan bapak dan anak yang memancing dipinggiran sungai kampar. Saat ditemukan itu, kondisi tubuh sang bapak sudah tidak bernyawa lagi, sementara sang anak dalam keadaan pingsan.
“Kedua korban sedang memancing dipinggiran sungai kampar, saat petir menyambar ditempat mereka memancing sekitar pukul 17.00 Wib, minggu (27/10). Korban meninggal atas nama Jastin Sarigih (37), warga jalan Arbes Ujung Pangkalan Kerinci,” terang Kasubag Humas Polres Pelalawan AKP. Lumban Toruan, minggu (27/10) malam.
Sementara sang anak yang masih berstatus pelajar SMP ini, bernama Roy Saragih (13). “Sekjur tubuh mayat Jastin mengalami luka bakar, akibat sambaran petir. Sementara anaknya, dalam keadaan pingsan atau shock,” kata Lumban. Dugaan sementara, korban tersambar petir, ketika memancing bersama anaknya, dengan bernaung dibawah pohon di tempat kejadian.
Kedua korban, kata Lumban, dievakuasi dan dibawah ke Rumah Sakit Umum Daerah selasih, untuk dilakukan pengobatan dan visum. * (KPC)
Sumber : http://www.kabarpelalawan.com