Berbagai modus kejahatan pencurian dilakukan pelaku, untuk memuluskan kejahatannya. Hikworo, siswa SMAN 1 Pangkalan Kerinci, menjadi salah satu korban penipuan. Dengan berbagai modus yang panjang, siswa beralamat jalan Guru Pangkalan Kerinci ini, kehilangan sepeda motornya, yang dibawa kabur pelaku, yang mengaku sebagai anggota Intelkam Polres Pelalawan.
Kejadian yang menimpa Hikworo ini berawal, saat seorang lelaki mendatangi pos security SMAN 1 Pangkalan Kerinci, pada sekitar pukul 13.00 Wib, selasa (29/10). Kepada satpam sekolah, pria yang mengaku bernama Brigadir Hendrik, anggota Intelkam Polres Pelalawan ini, minta untuk di panggilkan Hikworo (15), yang menurut Hendrik telah melakukan tabrak lari terhadap seorang ibu, dalam perjalanan ke sekolah.
Tanpa merasa curiga, Abdul Hamid satpam SMAN 1 Pangkalan Kerinci ini, kemudian memanggil Hikworo. Selang tak lama kemudian, sang satpam kembali ke posnya bersama seorang siswa yang dicari pria mengaku polisi tersebut. Selanjutnya, Hendrik mengajak Hikworo untuk ke RSUD Selasih, dimana menurut Hendrik, ibu yang ditabrak siswa ini dirawat.
Dengan mengenderai sepada motor Hikworo, honda Beat BM 6124 IB, berwarna putih yang kata Hendrik hendak menuju RSUD Selasih. Di perjalanan, Hendrik mengatakan agar Hikworo bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Hikworo sangat kebingungan, sebab ia merasa tidak pernah sama sekali menabrak orang. Namun ia lebih memilih diam, dan mengikuti pria yang mengaku anggota Intelkam Polres Pelalawan ini.
Namun, Hikworo bukannya dibawa ke RSUD Selasih, tapi ia dibawa ke Polres Pelalawan. Menurut Hendrik lagi, Hikworo, harus menyelesaikan urusan kecelakaan itu di Satlantas Polres Pelalawan. Di Polres Pelalawan, hendrik memakarkirkan motor Hikworo didekat kantin yang ada diluar pagar Mapolres Pelalawan. dengan berjalan kaki, keduanya masuk seputaran Intelkam dan Satlantas Polres Pelalawan.
Hikworo sempat disuruh menunggu di seputaran kantor Satlantas sekitar 10 menit, sementara Hendrik, katanya ingin menyelesaikan maslah tabrakan tersebut. Kemudian, keduanya dengan sepada motor Hikworo menuju RSUD Selasih.
Di RSUD Selasih, Hikworo disuruh menunggu di lobi, sementara Hendrik berpura-pura melihat pasien, yang katanya korban tabrakan Hikworo. 5 menit kemudian, Hendrik mendatangi korban Hikworo, dan minta HP samsung galaksi milik korban untuk menghubungi keluarganya. Ia menelpon dengan menjauh dari korban, kemudian Hendrik minta Hikworo menunggu di RSUD Selasih, sementara dia katanya hendak menjemput keluarga yang ditabrak korban, dengan menggunakan motor milik korban Hikworo.
Setelah dua jam menunggu, Hikworo tersadar, bahwa dia telah tertipu Hendrik. Korban kemudian menumpang dengan orang lain, untuk kembali ke SMAN 1 Pangkalan Kerinci.
"Korban bersama orang tuanya, melaporkan kejadian tersebut ke Polres Pelalawan sekitar pukul 19.30 Wib," terang Kapolres Pelalawan AKBP. Aloysius Supriyadi, rabu (30/10) melalui Kasubag Ops Humas Polres Pelalawan AKP. G. Lumban Toruan.
Menurut Lumban, karena pelaku mengaku sebagai anggota Intelkam Polres Pelalawan, maka korban Hikworo, salah seorang guru SMAN 1 Pangkalan Kerinci, dan security SMA tersebut, diminta datang ke Polres Pelalawan untuk mengenali wajah anggota Sat Intelkam Polres Pelalawan.
"Usai apel pagi tadi, rabu (30/10), korban bersama seorang gurunya dan security SMAN 1 Pangkalan Kerinci, diminta untuk mengenalani wajah anggota Intelkam Polres Pelalawan. Namun korban, tidak menemukan wajah orang yang mengaku Brigadir Hendrik itu," sebut Lumban
Sumber : http://www.kabarpelalawan.com