Marc Marquez Alenta (Foto: Reuters)
Apalagi, Márquez sempat terjatuh di sesi pemanasan pagi yang membuatnya, sedikit merasakan nyeri di tengkuk leher dan punggungnya saat lomba. Sempat menempel ketat Jorge Lorenzo di pertengahan lomba, sang debutan sedikit mengalami selip dan membuatnya tersadar untuk tak lagi melakukan blunder.
Ya, blunder gegabah yang mungkin malah membuatnya tak bisa meraih sebiji poin pun di GP Jepang. Tapi Márquez merampungkan seri “kandang Honda” itu dengan posisi dua dan menggenggam 20 poin. Selisihnya dengan Lorenzo pun masih terbentang 13 poin di papan klasemen.
“Posisi dua sangat penting. Di awal lomba, saya sedikit kesulitan. Balapan kali ini tak mudah karena saya juga terjatuh di sesi pagi. Tapi saya kesulitan karena terutama ini kali pertama saya mengaspal di trek ini,” ungkap Márquez, seperti dikutip Crash, Minggu (27/10/2013).
“Saat balapan saya mencoba membuntuti Jorge dan sempat berhasil di pertengahan lomba. Saya merasa motor saya lebih cepat di akhir-akhir balapan, tapi Jorge juga menggeber lebih kencang. Saya sendiri sudah merasa maksimal dan tak ingin ambil risiko besar sembari berkata, ‘Oke, 20 poin sudah cukup’, karena masih ada seri lain di Valencia yang pastinya, lebih menarik,” sambungnya.
Yang pasti, di seri pamungkas GP Valencia mendatang, gelar juara musim ini akan ditentukan. Kendati begitu, Márquez mengaku bahwa target juara di musim pertamanya bukanlah target utamanya.
“Saya harus fokus pada tugas saya sendiri dan juga melakukan yang terbaik dengan motor saya di Valencia. Saya tak boleh lupa bahwa ini musim pertama dan jadi juara, bukan target saya di awal musim. Meski begitu, saya akan mengusahakan yang terbaik,” tutup Marquez realistis.
Sumber : http://sports.okezone.com