Jorge Lorenzo Guerrero (Foto: MotoGP.com)
Lorenzo sendiri sang juara bertahan, mengakui bahwa musim ini dirinya tak terlalu beruntung lantaran bisa didera cedera patah tulang selangka, walau hanya dua kali jatuh. Hal yang sama dialami Pedrosa. Tapi Márquez yang mengalami kecelakaan lebih sering, baik di sesi latihan maupun race, hanya sempat cedera patah jari.
“Saya sangat tak beruntung tahun ini karena tulang selangka saya patah hanya dalam dua kali insiden kecelakaan. Begitupun Dani, dia dua kali terjatuh dan mengalami cedera yang sama,” tutur Lorenzo.
“Akan tetapi, Marc yang jatuh sembilan atau sepuluh kali, hanya patah jari dan itu sama saja seperti Anda mengalami patah kuku – itu tak seberapa. Kadang saya merasa putus asa karena saya tampil dengan performa terbaik tapi belum cukup,” lanjutnya, seperti dinukil Eurosport, Kamis (10/10/2013).
Baik Lorenzo maupun Pedrosa kehilangan angka berharga di seri Sachsenring dan ketika comeback di seri-seri berikutnya, Márquez sudah jauh meninggalkan mereka di papan klasemen.
Meski diakui sang rookie juga tampil konsisten, tak dipungkiri pula bahwa unggulnya Márquez hingga kini tak lepas dari keuntungan yang dimanfaatkannya kala Lorenzo dan Pedrosa absen dan gagal tampil maksimal kala belum prima menunggangi kuda besinya usai cedera.
“Saya juga sangat cepat di seri-seri awal sebagai rookie tapi kemudian hasil-hasil buruk mulai datang karena sering jatuh. Musim pertama saya tak konsisten. Sementara Marc sangat konsisten tapi saya rasa, dia juga beruntung karena kesalahan kami,” tambah Lorenzo.
“Sebelum saya kecelakaan di Assen dia masih tertinggal 30 poin di belakang Pedrosa, tapi ketika cedera saya dan Dani mulai pulih, dia sudah jadi pemimpin (klasemen),” tutup joki kelahiran Palma 26 tahun silam itu.
Sumber : http://sports.okezone.com