pada kesempatan kali ini saya hanya akan menceritakan
kisah unik yang menerpa 3 (tiga) tokoh IT terkenal di dunia. tentunya
kisah mereka yang akan saya jabarkan nanti, patut untuk kita teladani.
bahwa dari perjuangan mereka dalam membangun kesuksesan, diperlukan pula
pengorbanan. bahasa kerennya sih "Eventually, you'll left something to get something." #ceileeeh
nah, gambar diatas adalah sedikit bocoran tentang siapa-siapa saja yang bakal saya bahas dalam topik kali ini. klik readmore
dikanan bawah jika kalian, para pembaca blog ini, merasa penasaran.
kalaupun gak penasaran dengan kisah hidup mereka, TETEP KLIK READMORE yes. hehe, enjoy it!! :D
STEVE JOBS
Ketika Jobs masih berusia 21 di tahun 1976, ia memulai karirnya dengan
membangun perusahaan kecil-kecilan yang bermarkas di garasi rumahnya.
Perusahaan itu bernama Apple Computer.Co. Ia tak sendiri, Jobs turut
dibantu oleh rekannya yang bernama Steve Wozniak. Dengan tekad yang
tengah membaja, mereka berdua rela menjual barang-barang paling berharga
yang mereka miliki sekedar untuk mengumpulkan modal. setelah uang
didapat, perjuangan mendirikan usaha itu pun dimulai.
Duet duo Steve ini berhasil menciptakan Apple 1, sebuah komputer yang ternyata menarik perhatian sebuah toko lokal. Toko tersebut memborong total 50 komputer yang konon, adalah ciptaan yang pertama dari Jobs-Wozniak. Usaha tersebut ternyata langsung membuahkan hasil. Terbukti dengan melonjaknya angka produksi dan permintaan dari berbagai kalangan. Bayangkan, itu terjadi hanya dalam kurun waktu beberapa tahun saja. Karena alasan tersebut, pada tahun 1983, Jobs merekrut seseorang dari perusahaan Pepsi Cola bernama John Sculley untuk membantunya memimpin perusahaan. Selama itu pula, Apple Computer menuai berbagai kesuksesan dan kian mengokohkan tiang pengaruhnya dalam perindustrian komputer, terlebih dengan dirilisnya Macintosh. Tetapi di tahun 1985, Steve terlibat konflik dengan Sculley. Perselisihan tersebut berakhir dengan dipecatnya Steve Jobs, yang merupakan salah satu tokoh dibalik berdirinya perusahaan tersebut. Ironis? Memang.
with Apple |
Duet duo Steve ini berhasil menciptakan Apple 1, sebuah komputer yang ternyata menarik perhatian sebuah toko lokal. Toko tersebut memborong total 50 komputer yang konon, adalah ciptaan yang pertama dari Jobs-Wozniak. Usaha tersebut ternyata langsung membuahkan hasil. Terbukti dengan melonjaknya angka produksi dan permintaan dari berbagai kalangan. Bayangkan, itu terjadi hanya dalam kurun waktu beberapa tahun saja. Karena alasan tersebut, pada tahun 1983, Jobs merekrut seseorang dari perusahaan Pepsi Cola bernama John Sculley untuk membantunya memimpin perusahaan. Selama itu pula, Apple Computer menuai berbagai kesuksesan dan kian mengokohkan tiang pengaruhnya dalam perindustrian komputer, terlebih dengan dirilisnya Macintosh. Tetapi di tahun 1985, Steve terlibat konflik dengan Sculley. Perselisihan tersebut berakhir dengan dipecatnya Steve Jobs, yang merupakan salah satu tokoh dibalik berdirinya perusahaan tersebut. Ironis? Memang.
Setelah dipecat oleh perusahaannya sendiri, Jobs masih memiliki sejumlah
saham. Karena depresi yang mendera terlalu berat, ia memutuskan untuk
menjual saham tersebut dan kemudian menggunakan uang hasil penjualan
tersebut untuk berkeliling negara-negara di dataran Eropa. Namun,
hatinya yang sekeras baja, membuat ia dengan mudah tergerak untuk
bangkit. Ia menyadari bahwa tak ada waktu untuk berlarut-larut dalam
kesedihan. Setelah beberapa saat termenung, semangatnya tiba-tiba
berkobar. Ia
memiliki keinginan untuk mendirikan sebuah usaha baru. Dan langkah awal
Steve Jobs adalah dengan mendirikan perusahaan komputer, NeXT dan
perusahaan yang bergerak di bidang animasi, Pixar. NeXT sebenarnya
sangat maju dalam hal teknologi yang mereka punya. Namun itu saja tak
cukup untuk membawa hasil yang sepadan karena secara komersil, NeXT
lemah. Akan tetapi,
Pixar adalah sebuah kisah sukses lain berkat ketajamannya melihat
peluang. Melalui Pixar, Jobs menciptakan trend baru dalam dunia film
animasi seiring dengan
diluncurkannya film produksinya Toy Story. Diikuti dengan Finding Nemo,
The Incredibles dan Cars.
produk Pixar yang mendunia |
Ditengah naik daunnya Pixar, ternyata perusahaannya dulu, Apple tengah
terpuruk. Terpuruknya Apple bukan tanpa alasan. Makin perkasanya
pengaruh IBM dan Microsoft, membuat Apple sulit untuk bertahan karena
kalah saing. Akhirnya pada tahun 1997, Jobs diangkat menjadi
pimpinan sementara, dengan misi menyelamatkan Apple dari kebangkrutan.
Dengan mengaplikasikan teknologi yang menjadi pondasi di
NeXT, kali ini Apple kembali bangun dari tidurnya dengan berbagai macam
produk berteknologi
maju seperti MacOS X, IMac dan tentu saja yang paling fenomenal, iPod.
BILL GATES (dibantu PAUL ALLEN)
Siapa yang tak kenal dengan nama tokoh yang satu ini? Semua orang di
dunia pasti tak asing, minimal pernah mendengar nama tersebut
berkumandang di telinga mereka. Ya, Bill Gates. Seorang yang konon
katanya, bila menukarkan seluruh kekayaannya dengan uang receh, niscaya
ia dapat membangun jalan ke Bulan dengan memanfaatkan trilliunan keping
koin tersebut. Bernama lengkap William
Henry Gates III, ia terlahir di
kota Washington, tepatnya daerah Seatle. Kini (2013), ia hampir berusia
kepala 6. For your information, orang terkaya di dunia ini merayakan
ulang tahunnya setiap tanggal 28 Oktober. Ayah Bill, Bill Gates
Jr., adalah seorang pengacara. Sementara ibunya,
Mary, adalah seorang pensiunan guru. Pasangan Bill-Mary tersebut
melahirkan 3 orang anak, dengan Gates, berada di antara kakak-adiknya
disilsilah keluarga.
Saat kecil, Bill dengan mudah melewati
masa sekolah dasar dengan nilai yang tergolong sangat memuaskan. Dengan
menonjolkan bakatnya di mata pelajaran IPA dan Matematika. Mengetahui
fakta dan data dari sekolah tersebut, orang tua Bill memutuskan
memasukkan bocah jenius ini ke sebuah sekolah swasta yang terkenal
dengan
pembinaan akademik yang luar biasa. Sekolah tersebut bernama “Lakeside”.
Seolah berupa kebetulan, pada saat itu,
Lakeside baru saja membeli sebuah komputer. Hanya dalam kurun waktu
seminggu,
Bill Gates, Paul Allen dan beberapa siswa lainnya (Sebagian besar
nantinya menjadi programmer pertama Microsoft) menghabiskan semua
jam pelajaran komputer, penuh selama setahun lamanya.
Di sekolah ini, kemampuan komputer Bill Gates telah mendapat pengakuan
dari beberapa kalangan. Dimulai dengan aksinya membobol sistem
komputer milik Lakeside, mengubah jadwal, dan penempatan siswa. Tahun
1968,
Bill Gates, Paul Allen, dan dua hackers lainnya mendapatkan tawaran
bekerja oleh Computer
Center Corp. Bukan sebagai karyawan tetap, mereka berempat hanya disewa
saja. Tujuan perekrutan orang-orang tersebut adalah untuk menjadi tester
sistem keamanan perusahaan.
Sebagai balasan, mereka diberikan kebebasan untuk menggunakan komputer
perusahaan. Bill pernah mengungkapkan dalam sebuah kesempatan, bahwa
saat itulah mereka benar-benar dapat menjelajah komputer. Dan disinilah
mereka mulai mengembangkan kemampuan
menuju pembentukan raksasa perusahaan perangkat lunak dunia, Microsoft, 7
tahun kemudian.
Selanjutnya kemampuan Bill Gates semakin
terasah. Pembuatan program sistem pembayaran untuk Information Science
Inc, merupakan bisnis pertamanya. Kemudian bersama Paul Allen mendirikan
perusahaan pertama mereka yang disebut Traf-O-Data. Mereka membuat
sebuah komputer kecil yang mampu mengukur aliran lalu lintas. Bekerja
sebagai debugger di perusahaan kontrakator pertahanan TRW, dan sebagai
penanggungjawab komputerisasi jadwal sekolah, melengkapi pengalaman Bill
Gates.
Musim gugur tahun 1973, Bill Gates mendaftar sebagai mahasiswa Harvard
University dan memilih fakultas hukum sebagai tujuan hidupnya.
Bill sebenarnya mampu dengan baik mengikuti kuliah hukum tersebut, namun
sama seperti ketika ia masih berada di
SMA, perhatiannya lebih condong ke komputer. Pun begitu, Bill dikenal
sebagai seorang
jenius di Universitasnya. Bahkan salah seorang guru Bill mengatakan
bahwa Bill
adalah programmer yang luar biasa jenius, namun seorang manusia yang
menyebalkan.
with Microsoft |
Selama di Harvard,
hubungannya dengan Allen tetap dekat. Dan di bulan terakhir di tahun
1974, saat hendak mengunjungi
Bill Gates, Paul Allen membaca artikel di majalah Popular Electronics
yang berjudul “World`s First Microcomputer Kit to Rival Commercial
Models”. Artikel ini bercerita tentang komputer mikro pertama, Altair
9090.
Allen kemudian berdiskusi dengan Bill Gates. Mereka menyadari bahwa era
“komputer rumah” akan segera hadir dan meledak, membuat keberadaan
software untuk komputer-komputer tersebut sangat dibutuhkan. Dan ini
merupakan peluang bisnis yang sangat besar bagi mereka.
Kemudian dalam beberapa hari, Gates memberikan kabar ke perusahaan pencipta Altair, MITS (Micro Instrumentation and
Telemetry Systems). Dia mengatakan bahwa dia dan Allen, telah membuat
BASIC yang dapat digunakan pada Altair. Tentu saja ini adalah bohong.
Bahkan mereka sama sekali belum menulis satu baris kode pun. MITS, yang
tidak mengetahui hal ini, sangat tertarik pada BASIC. Luar biasanya, hanya dalam waktu 8
minggu BASIC telah siap untuk dipresentasikan. Saat itu, ini adalah kali pertama bagi Allen dalam mengoperasikan
Altair, ternyata BASIC dapat bekerja dengan sempurna. Setahun kemudian
Bill Gates memutuskan untuk tak melanjutkan studinya di Harvard demi mendirikan Microsoft.
Tinggalkan Harvard, Demi Impian
Kendati tanpa kendala di perkuliahan hukumnya, ia justru merasa bosan. Karena itu, Gates melamar pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan komputer di daerah Boston, dan memutuskan DropOut dari Universitas. Gates juga membujuk rekannya, Allen, untuk mencoba melamar sebagai pembuat program di Honey-well. Tujuan Bill melakukan tindakan tersebut tak lain adalah agar keduanya dapat melanjutkan impian mereka untuk mendirikan sebuah perusahaan perangkat lunak.
Ketika itu pula, Paul Allen melihat sampul depan majalah Popular Mechanics,
terbitan Januari 1975, yaitu gambar komputer mikro rakitan baru yang
revolusioner MITS Altair 8080 (Komputer kecil ini menjadi asal-usul PC
di kemudian hari). Kemudian Allen bergegas segera menemui Bill dan ganti menggodanya, bahwa
mereka harus menciptakan suatu bahasa yang dapat digunakan di MITS.
"Kami sadar bahwa revolusi itu bisa
terjadi tanpa kami. Setelah kami membaca artikel itu, tak diragukan lagi
dimana kami akan memfokuskan hidup kami."
Kedua sahabat itu bergegas menuju ke sebuah
komputer Harvard untuk menulis sebuah adaptasi dari program bahasa
BASIC. Gates dan Allen yakin kalau komputer berukuran mini itu dapat melakukan
sebuah fenomena. Semangat dan usaha Allen serta Gates terbayarkan.
Berawal dari komputer kecil itulah, "ia" menjadi panutan dari segala macam
komputansi zaman ini. Dan sekarang bisa kita amati bahwa PC telah benar-benar
menjadi alat informasi. Mimpi mereka, "tersedianya sebuah
komputer di setiap meja tulis dan di setiap rumah tangga", kini telah menjadi kenyataan.
MARK ZUCKERBERG
Kisah yang terakhir ini, memang tampak tak seperti perjuangan 2 tokoh
yang diceritakan sebelum ini. Mark tak mengalami "kesulitan" yang
ekstrim seperti halnya yang menimpa Steve Jobs dan Bill Gates. Namun,
tetap saja perjuangannya dalam melahirkan Facebook tak bisa dianggap
enteng, kendati cobaan yang menghadang tak "seberat" para penemu
lainnya. Ide luar biasanya berhasil ia konversikan menjadi sebuah hal
nyata. Ya, situs pertemanan Facebook. Situs yang didominasi oleh warna
biru-putih tersebut terinspirasi dari Friendster. Apa, Friedstar?
Friendtor? Ah, orang yang sering berselancar di dunia maya pasti
mengenal benar apa itu Friendster. Friendster membuat banyak orang-orang
yang lama tak berjumpa, bisa kembali bersatu, mengadakan reuni,
dan bahkan ada yang berjodoh. Kisah sukses sang situs pelopor itulah
yang menginspirasi Mark dan para pendiri situs pertemanan lainnya,
saling berlomba-lomba menciptakan yang terbaik.
Awalnya, Facebook ini dibuat dengan tujuan sebatas
situs jaringan pertemanan di kalangan kampus pembuatnya,
yaitu Mark Zuckerberg. Mahasiswa Harvard University tersebut kala itu
mencoba membuat suatu program yang bisa menghubungkan para warga yang
berada di kampusnya. Warga kampus tersebut nantinya dengan mudah dapat
berkomunikasi antar satu orang dengan orang lainnya. Karena itulah, nama
situs yang digagas oleh Mark bernama
Facebook. Karena, asal-usul nama Facebook ini adalah diambil dari buku
yang bernama sama. Buku tersebut biasanya
berisi daftar anggota komunitas dalam satu kampus. Pada sejumlah
perguruan tinggi di Negara Paman Sam, buku ini diberikan
kepada mahasiswa atau staf fakultas yang baru agar dapat lebih mengenal
orang-orang di kampus yang bersangkutan.
with Facebook |
Di tahun 2004, Mark yang memang
hobi mengotak-atik program pembuatan website berhasil menulis kode
orisinal Facebook. Dan siapa pula yang mengira bahwa kode tersebut ia
tulis dari kamar asramanya? Untuk membuat situs ini, ia
hanya butuh waktu sekitar dua minggu saja. Pria kelahiran Mei 1984 itu
segera mengumumkan situsnya dan menarik semua temannya untuk bergabung.
Hanya dalam waktu relatif singkat, Facebook mampu mengikat dua per tiga
lebih jumlah murid di Harvard sebagai member tetap.
Seolah mendapat ilham setelah membaca kisah Bill Gates yang memilih drop
out guna menyeriusi minatnya pada Microsoft, Mark melakukan hal yang
sama. Ia putus dari sekolah, demi mengembangkan ciptaannya. Bersama tiga
rekannya, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris
Hughes, Mark kemudian membuka keanggotaan Facebook untuk khalayak umum.
Lalu, mengapa Facebook lebih mentereng dalam hal popularitas dibanding
situs jejaring sosial yang lain? Inilah buah dari ide brilian seorang
Mark, yang menambahkan berbagai fitur tambahan yang dapat menarik banyak
orang untuk mencoba dan membiasakan Facebook di kehidupannya.
Bayangkan! Tercatat terdapat total 9.373 aplikasi yang
terbagi dalam 22 kategori yang bisa dipakai untuk menyemarakkan halaman
Facebook! mulai dari chat, game, pesan instan, sampai urusan politik
dan
berbagai hal lainnya. Hebatnya lagi, sifat keanggotaan situs ini sangat
terbuka. Jadi, data yang dibuat tiap orang lebih jelas dibandingkan
situs pertemanan lainnya. Hal ini yang membuat orang makin nyaman dengan
Facebook untuk mencari teman, baik yang sudah dikenal ataupun mencari
kenalan baru di berbagai belahan dunia.
Dengan berbagai keunggulan dan jumlah
peminat yang luar biasa tersebut, Facebook menjadi sebuah situs yang
sangat
laku dikunjungi penggunanya. Para member betah berlama-lama duduk di
depan komputer, menikmati hasil kejeniusan seorang milyader muda abad
ini. Tunggu... milyader termuda sepanjang sejarah? Sebutan ini berawal
dari ketertarikan Microsoft, raksasa software milik Bill Gates, yang
menaruh minat untuk berkerjasama.
Dan, konon, untuk memiliki saham hanya 1,6 persen saja, Microsoft harus
mengeluarkan dana tak kurang dari US$ 240 juta. Ini berarti nilai
kapitalisasi saham Facebook bisa mencapai US$15 miliar! Tak heran, Mark
kemudian dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai
dari keringatnya sendiri.
Niat Mark Zuckerberg untuk sekadar
’menyatukan’ komunitas kampusnya dalam sebuah jaringan ternyata
berdampak besar. Hal ini telah mengantar pria yang baru berusia 23 tahun
ini menjadi miliarder termuda dalam sejarah. Sungguh, kejelian melihat
peluang dan niatan baiknya ternyata mampu digabungkan menjadi sebuah
nilai tambah yang luar biasa.
INTISARI
Bill Gates sendiri punya "quote" yang sudah semestinya kita terapkan dalam kehidupan pribadi masing-masing, “Orang yang sukses adalah orang yang memiliki mimpi dan keyakinan bahwa mimpi itu akan dapat terjadi. Berapapun harga yang harus ia bayar.”
Sementara dari kisah Facebook milik Mark, dapat pula kita tarik sebuah hikmah, bahwa kisahnya patut dijadikan contoh bagi kita. Dimana niat baik ditambah perjuangan dan ketekunan dalam menggarap peluang akan melahirkan kesempatan yang dapat mengubah hidup makin bermakna. yak, "Tiada ketekunan yang tak membawakan hasil"
Ketiga tokoh di atas memperlihatkan pada kita bahwa penderitaan atau penolakan dalam hidup itu bukanlah hal yang luar biasa. Yang menjadi luar biasa apabila kita tak pernah berhenti untuk melangkah meski didera segala rintangan dan halangan, apabila kita tetap melangkah tegap menghadapi semua hadangan itu. Karena seperti yang digambarkan pada kisah hidup 3 tokoh tersebut, di balik setiap kemalangan dan penderitaan pasti akan ada titik terang, pasti akan ada titik akhir yang lebih baik. Itu semua bisa didapat jika kita pantang menyerah.
Link : http://anamblogpost.blogspot.com